-->
Oleh: Ihsan Fauzi Rahman
"Hai orang-orang
yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa,"
Surah Al-Baqarah ayat
183.
Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Musa dia berkata, telah mengabarkan kepada kami
Hanzhalah bin Abu Sufyan dari 'Ikrimah bin Khalid dari Ibnu Umar
berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Islam
dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain
Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadlan.
Sebuah
ayat Al qur'an dan satu hadist diatas merupakan salah satu dasar
hukum kita dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadlan. Sudah
jelas bahwa puasa Ramadhal itu hukumnya wajib. Artinya harus
dilaksanakan oleh setiap muslim dan jika tidak maka akan berdosa.
Kecuali hal-hal tertentu yang diberikan keringanan diantaranya sedang
hamil, menyusui, dalam perjalanan (jauh), dan sakit / tidak mampu
(karena tua). Keringanan itu pun tidak menggugurkan kewajiban
berpuasa yaitu bisa menggantinya dengan puasa di hari lain atau
fidyah. Disini kita ambil dua kata kunci yaitu "Muslim"
dan "Puasa Wajib".
Kadang
saya sendiri merasa sangat prihatin dan sedih melihat perbuatan
seorang yang mengaku Muslim tapi tidak menjalankan ibadah puasa. Ada
yang sengaja ada juga yang mencari-cari alasan agar dia bisa berbuka.
Kalo yang sengaja mungkin itu sudah pilihan dia untuk mencoba
hangatnya api neraka :D. Kadang mereka menghindar saat kita tegur
atau ingatkan. Tapi untuk yang mencari-cari alasan biasanya dia
sering mengemukakan pendapatnya yang kadang agak bertentangan dengan
ketentuan atau "hati". Berdasarkan pengalaman, saya pernah
menemukan seorang teman yang gak puasa dengan alasan perjalanan
(safar). Saya pun sempat sedikitnya berbincang-bicang tentang
alasannya dia. Dia pun bercerita alasan dia gak puasa itu karena
perjalanan. Padahal kalo saya nilai perjalanan yang dia tempuh atau
jarak rumah dengan dia kuliah (saat itu lagi kuliah) itu gak jauh.
mungkin kalo ditempuh pake motor itu 15 menit nyampe. Oke. mungkin
kekuatan orang berpuasa berbeda-beda tapi dengan kondisi dia yang
sehat dan bugar apa perlu sampe membatalkan puasa? Saya sepat
berdebat sedikit tetapi akhirnya dia tetep teguh pada pendapatnya.
Saya pun memberhentikan perdebatan. Karena takut terbawa emosi nanti
malah gak diterima puasa saya. Tapi saya tetep merasa kesel. Karena
keringanan yang dia ambil bukan untuk sekedar mengganjal perut tetapi
malah untuk bersenang-senang yah salah satunya merokok. Mungkin
esensi puasa wajib nya belum nyampe ke hatinya. Dan itu ternyata
cukup banyak di sekitar kita. Kadang membuat kita bingung gimana cara
mengingatkannya. Apa lagi kalau yang mengingatkan kalah usia.
Tapi
lantas itu tidak menyurutkan semangat kita untuk mengajak
mereka-mereka yang masih mengenggap hal sepele tentang puasa di bulan
Ramadhan. Lakukan dengan cara yang halus dan diskusi terbuka. Meski
sulit tapi seenggaknya kita berusaha mengingatkan. Karna harus
ditegaskan bahwa Puasa di bulan Ramadhan itu hukumnya WAJIB.
0 comments:
Posting Komentar
Terimakasih dan jangan sungkan untuk berdiskusi atau memberikan saran di kolom komentar.